Detik sekarang, menit sekarang, jam sekarang, hari sekarang, minggu sekarang, bulan sekarang, tahun sekarang, abad sekarang - helaan nafas yang sekarang, keluar masuknya udara secara gratis serta kedipnya mata tanpa pelumas. Sadarkah kita akan hal tersebut? betapa luasnya kasih sayang Tuhan kepada kita.
Inilah hidup yang senantiasa kita nikmati tanpa sadar, seolah-olah hal ini hanyalah rutinitas setiap masa yang kita jalani. Pertanyaanya, "untuk apa kita hidup?", tentu jawabannya adalah "hidup untuk mati."
Betulkah demikian? tentu salah, bagi yang tidak percaya akan hadirnya mati setelah hidup. Bagi yang percaya akan hadirnya mati, persiapkan segala perbekalan mati, karena pada season mati itu segala hal ketika hidup akan dipertanyakan, dibandingkan kemudian dipertanggungjawabkan.
Takut? tidak usah takut, justru kita musti takut, kalau ternyata tidak ada mati setelah hidup, alias hidup seterusnya.
Siap? mau siap atau tidak haruslah kita siap tuk menghadapi sang mati. Kapan dan dimana, itu yang menjadi rahasia, hanya Tuhan yang tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar